Selasa, 01 November 2016

BAB 10 (REDUPLIKASI)


       M Sirojul Munir
       156036/PBSI 2015 A


            Reduplikasi merupakan mekanisme penting dalam pembentukan kata, afiksasi, komposisi, dan akronimasi (Abdul Chair, 2008:178). Sebelum membicarakan reduplikasi sebagai mekanisme dalam morfologis ada baiknya dibicarakan dulu reduplikasi sebagai masalah fonologi, sintaksis dan semantic.
1)
Reduplikasi Fonologis
“Berlangsung terhadap dasar yang bukan akar”, bemakna leksikal.
Kuku, foya-foya, laba-laba.(Alisyahbana,1953)’
2)
Reduplikasi Sintaksis
“Bentuk dasar yang menghasilkan satuan Bahasa yang statusnya lebih tinggi dari kata.
-suaminya benar-benar jantan.
3)
Reeduplikasi Semantis
“Pengulangan makna yang sama dari dua buah kata yang bersinonim”
-alim ulama, tua renta,gelap gulita.

4) Reduplikasi Morfologis
, adalah pengulangan morfem. Misalnya : papa, mama.
             
Terjadi pada bentuk dasar yang berupa akar, berupa bentuk berafiks dan komposisi.
            1. Pengulangan Akar           pengulangan utuh, bentuk dasar itu diulang tanpa                                                                melakukan perubahan bentuk fisik dari akar itu. Misal:                                                         Meja-meja, kuning-kuning.
                                                       pengulangan sebagian, yang diulang bentuk dasarnya                                                          hanya salah satu suku katanya saja, dengan “pelemahan”                                                      bunyi. Misal: leluhur, tetangga.
                                                       pengulangan dengan perubahan bunyi,bentuk dasar itu                                                        diulang tetapi disertai dengan perubahan bunyi. Misal:                                                         Bolak-baik, corat-coret, ramah-tamah.
                                                       (Abdul Chair, 2008:181)
            2. Pengulangan Dasar Berafiks
NO
Akar Berafiks
Contoh
1
Berprrefiks Ber-
Berlari-lari (dari ber+lari), Berhari-hari.
2
Berkonfiks ber-an
Berlari-larian (dari berlarian).
3
Berprefiks me-
Menembak-nembak (progresif), pukul-memukul (regresif).
4
Berklofiks me-kan
Membeda-bedakan (dari membedakan). Hanya akarnya
5
Berklofiks me-i
Menulis-nulisi (dari menulisi). Hanya akarnya
6
Berprefiks pe-
Pemuda-pemuda. Secara utuh.
7
Berkonfiks pe-an
Pelatihan-pelatihan, secara utuh.
8
Berkonfiks per-an
Peraturan-peraturan, secara utuh.
9
Bersufiks -an
Aturan-aturan (utuh), biji-bijan(akarnya saja)
10
Berprefiks se-
Sedikit-sedikit(utuh), sekali-kali(akarnya saja)
11
Berprefiks ter-
Terbawa-bawa (hanya akarnya)
12
Berkonfiks se-nya
Secepat-cepatnya (hanya akarnya)
13
Berkonfiks ke-an
Keragu-raguan (akarnya saja)
14
Berinfiks (-em,el,-er-,-m-)
Tali-temali, sinar-seminar, getar-geletar. (tidak produktif)

            3. Reduplikasi Kompositum               Kompositum atau bentuk majemuk adalah                                                                             penggabungan dua bentuk kata atau lebih.                                                                             Bentuk ini terdiri atas verba majemuk dan verba                                                                   nominal.
                dibedakan menjadi 2: 1.)  Kedua unsurnya sederajat, seperti tua muda, ayam itik.
                                                   
2.) Kedua unsurnya tidak sederajat, seperti rumah sakit.  
Dilakukan dalam dua cara:

No
Cara reduplikasi dasar kompositum
Contoh
1
Secara utuh (bermakna idiomatical)
1. ayam itik-ayam itik
2. tebal telinga-tebal telinga
2
Secara sebagian(tidak bermakna idiomatical)
1. surat-surat kabar
2. rumah-rumah sakit
(Abdul Chair, 2008:189)
5) Reduplikasi Dasar Nomina

Bentuk Morfologis Nomina
Makna Gramatikal
Contoh
Dapat Berbentuk akar, bentuk berprefiks pe-, bentuk berprefiks ke-, bentuk berkonfiks pe-an, betuk berkonfiks per-an, bentuk berkonfiks ke-an, bentuk bersufiks –an dan berupa gabungan kata
1. Banyak
Peraturan-peraturan daerah itu harus ditinjau lagi.
2. Banyak dan Bermacam-macam
Kedelai termasuk tanaman kacang-kacangan.
3. Banyak dengan ukuran tertentu
Kami sudah berhari-hari belum makan
4. menyerupai
Adik menangis minta dibelikan mobil-mobilan
5. saat atau waktu
Malam-malam begini kamu mengapa datang kesini ?


  (Abdul Chair,2008: 191)
6) Reduplikasi Dasa Verba
            Secara morfologis verba dapat berbentuk akar, berprefiks ber-, berkonfiks ber-an, berprefiks me-inflektif dan derivative, berprefiks di-derivatif, berprefiks ter-inflektif dan derivative, berkonfiks me-kan inflektif dll. Reduplikasinya tergantung komponen makna yang dimiliki oleh kata yang menjadi bentuk dasarrrrr itu.
Makna Gramatikal
Contoh
1. kejadian berulang kali
Dari tadi beliau marah-marah terus
2. kejadian berintensitas
Mereka berlari-lari di halaman sekolah
3. berbalasan
Sikut- menyikut sesama mereka sudah biasa
4. dilakukan tanpa tujuan dasar
Ayo kita jalan-jalan sebentar
5. hal tindakan
Menerima pekerjaan ketik-mengetik
6. begitu
Rupanya dia lapar sekali, pulang-pulang minta makan


7) Reduplikasi Dasar Ajektifa
            Ajektiva sebagai bentuk dasar dalam proses reduplikasi dapat berupa akar seperti marah dan tinggi. Reduplikasi pada dasar ajektiva dapat menghasilkan makna gramatikal:
1. Banyak yang dasar,       rumah di daerah itu bagus-bagus.
2. Se dasar mungkin,       bukalah jendela itu lebar-lebar.
3. Hanya yang dasar       kumpulkan buah itu yang besar-besar saja.
4. Sedikit bersifat dasar       warna bajunya putih kehijau-hijauan.
5. Meskipun dasar       kecil-kecil berani dia melawan preman itu.
6. Sama dasar dengan       nyamuk di situ segede-gede lalat hijau.
7. Intensitas       janganlah kamu melemah-lemahkan semangat dia.
(Abdul Chair, 2008:197)
8) Reduplikasi Dasar Kelas Tertutup
            Yang termasuk kelas tertutup adalah kata-kata yang termasuk dalam kelas adverbial, pronominal, numeralia, konjungsi, artikulasi, dan interjeksi. Namun, makna-makna dari proses tersebut sukar dikaidahkan. Oleh karena jumlahnya terbatas.
Text Box: Reduplikasi Dasar Adverbia                                     1. Negasi (bukan dan tidak), contoh: di sini kamu jangan bicara yang                                    tidak-tidak.
                                     
2. Larangan (jangan), contoh: mari kita segera pulang, jangan-                                              jangan ayah sudah pulang.
                                     3. Kala (sudah/telah), contoh: kerjanya hanya mengumpulkan harta                                       seakan-akan dia bisa hidup selamanya.
                                     4. Keharusan (barangkali/mungkin), contoh: mari kita singgah ke                                        rumah beliau,kali-kali saja beliau di rumah.
                                     5. Jumlah (banyak,sedikit), contoh: beri dia minum sedikit-sedikit
                                     
6. Taraf (sangat, paling), contoh: harganya paling-paling seribu Rp.
                                     7. Frekuensi (lagi,sekali),contoh: lagi-lagi dia yang tidak hadir.
                                     8. Tanya (apa,siapa),contoh: belum apa-apa dia sudah menangis.
9) Reduplikasi Dasar Pronomina
             Persona (saya dan aku), contoh: kalau ada masalah saya-saya juga yang diminta                                                                     tolong.
             Demonstratifa (ini,itu), contoh: mengapa yang ini-ini saja yang kamu tuntut.
10) Reduplikasi Dasar Numeralia
            Kosakata numeralia yang terlibat dalam proses reduplikasi adalah nama-nama bilangan bulat satu,dua,tiga…seribu. Juga bilangan seperti sepertiga, setengah dsb.
contoh: anak-anak itu dibariskan dua-dua, mereka di beri uang seratus-seratus.
11) Reduplikasi Dasar Konjungsi
                1. Koordinatif,
adalah dan yang menyatakan ‘gabungan’;serta yang menyatakan                  ‘kesertaan’; tetapi, namun dan melainkan yang menyatakan ‘kebalikan’; bahkan                     dan malah (an) yang menyatakan ‘penguatan’;kemudian, setelah, sesudah, dan                     lalu yang menyatakan hubungan waktu.
                2. Subordinatif, adalah kalau,jika, andai,menyatakan ‘persyaratan’. Contoh: mari                  kita ke kebun,kalau-kalau ada durian jatuh.
(Abdul Chair.2008: 206)

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar