M Sirojul Munir
156036/PBSI 2015 A
Reduplikasi merupakan mekanisme
penting dalam pembentukan kata, afiksasi, komposisi, dan akronimasi (Abdul
Chair, 2008:178). Sebelum membicarakan reduplikasi sebagai mekanisme dalam morfologis
ada baiknya dibicarakan dulu reduplikasi sebagai masalah fonologi, sintaksis
dan semantic.
1)
|
Reduplikasi Fonologis
|
“Berlangsung terhadap dasar yang
bukan akar”, bemakna leksikal.
|
Kuku, foya-foya,
laba-laba.(Alisyahbana,1953)’
|
2)
|
Reduplikasi Sintaksis
|
“Bentuk dasar yang menghasilkan
satuan Bahasa yang statusnya lebih tinggi dari kata.
|
-suaminya benar-benar jantan.
|
3)
|
Reeduplikasi Semantis
|
“Pengulangan makna yang sama dari
dua buah kata yang bersinonim”
|
-alim ulama, tua renta,gelap
gulita.
|
4) Reduplikasi Morfologis, adalah pengulangan morfem. Misalnya : papa, mama.
Terjadi pada bentuk dasar yang berupa akar, berupa bentuk berafiks dan komposisi.
1.
Pengulangan Akar pengulangan utuh, bentuk dasar
itu diulang tanpa melakukan perubahan bentuk fisik dari
akar itu. Misal: Meja-meja, kuning-kuning.
pengulangan sebagian, yang diulang bentuk dasarnya hanya salah satu suku katanya saja, dengan “pelemahan” bunyi. Misal: leluhur, tetangga.
pengulangan dengan perubahan bunyi,bentuk dasar itu diulang tetapi disertai dengan perubahan bunyi. Misal: Bolak-baik, corat-coret, ramah-tamah.
(Abdul Chair, 2008:181)
pengulangan sebagian, yang diulang bentuk dasarnya hanya salah satu suku katanya saja, dengan “pelemahan” bunyi. Misal: leluhur, tetangga.
pengulangan dengan perubahan bunyi,bentuk dasar itu diulang tetapi disertai dengan perubahan bunyi. Misal: Bolak-baik, corat-coret, ramah-tamah.
(Abdul Chair, 2008:181)
2. Pengulangan Dasar Berafiks
NO
|
Akar Berafiks
|
Contoh
|
1
|
Berprrefiks Ber-
|
Berlari-lari (dari ber+lari), Berhari-hari.
|
2
|
Berkonfiks ber-an
|
Berlari-larian (dari berlarian).
|
3
|
Berprefiks me-
|
Menembak-nembak (progresif),
pukul-memukul (regresif).
|
4
|
Berklofiks me-kan
|
Membeda-bedakan (dari membedakan).
Hanya akarnya
|
5
|
Berklofiks me-i
|
Menulis-nulisi (dari menulisi).
Hanya akarnya
|
6
|
Berprefiks pe-
|
Pemuda-pemuda. Secara utuh.
|
7
|
Berkonfiks pe-an
|
Pelatihan-pelatihan, secara utuh.
|
8
|
Berkonfiks per-an
|
Peraturan-peraturan, secara utuh.
|
9
|
Bersufiks -an
|
Aturan-aturan (utuh),
biji-bijan(akarnya saja)
|
10
|
Berprefiks se-
|
Sedikit-sedikit(utuh),
sekali-kali(akarnya saja)
|
11
|
Berprefiks ter-
|
Terbawa-bawa (hanya akarnya)
|
12
|
Berkonfiks se-nya
|
Secepat-cepatnya (hanya akarnya)
|
13
|
Berkonfiks ke-an
|
Keragu-raguan (akarnya saja)
|
14
|
Berinfiks (-em,el,-er-,-m-)
|
Tali-temali, sinar-seminar,
getar-geletar. (tidak produktif)
|
3.
Reduplikasi Kompositum Kompositum atau bentuk majemuk
adalah penggabungan
dua bentuk kata atau lebih. Bentuk ini terdiri atas verba
majemuk dan verba nominal.
dibedakan menjadi 2: 1.) Kedua unsurnya sederajat, seperti tua muda, ayam itik.
2.) Kedua unsurnya tidak sederajat, seperti rumah sakit.
Dilakukan dalam dua cara:
dibedakan menjadi 2: 1.) Kedua unsurnya sederajat, seperti tua muda, ayam itik.
2.) Kedua unsurnya tidak sederajat, seperti rumah sakit.
Dilakukan dalam dua cara:
No
|
Cara reduplikasi dasar kompositum
|
Contoh
|
1
|
Secara utuh (bermakna idiomatical)
|
1. ayam itik-ayam itik
2. tebal telinga-tebal telinga
|
2
|
Secara sebagian(tidak bermakna
idiomatical)
|
1. surat-surat kabar
2. rumah-rumah sakit
|
(Abdul Chair, 2008:189)
5)
Reduplikasi Dasar Nomina
Bentuk
Morfologis Nomina
|
Makna
Gramatikal
|
Contoh
|
Dapat Berbentuk akar, bentuk
berprefiks pe-, bentuk berprefiks ke-, bentuk berkonfiks pe-an,
betuk berkonfiks per-an, bentuk berkonfiks ke-an, bentuk
bersufiks –an dan berupa gabungan kata
|
1. Banyak
|
Peraturan-peraturan daerah itu harus ditinjau lagi.
|
2. Banyak dan Bermacam-macam
|
Kedelai termasuk tanaman kacang-kacangan.
|
|
3. Banyak dengan ukuran tertentu
|
Kami sudah berhari-hari belum
makan
|
|
4. menyerupai
|
Adik menangis minta dibelikan mobil-mobilan
|
|
5. saat atau waktu
|
Malam-malam begini kamu mengapa datang kesini
?
|
|
|
|
(Abdul Chair,2008: 191)
6)
Reduplikasi Dasa Verba
Secara morfologis verba dapat berbentuk akar,
berprefiks ber-, berkonfiks ber-an, berprefiks me-inflektif dan derivative,
berprefiks di-derivatif, berprefiks ter-inflektif dan derivative, berkonfiks
me-kan inflektif dll. Reduplikasinya tergantung komponen makna yang dimiliki
oleh kata yang menjadi bentuk dasarrrrr itu.
Makna Gramatikal
|
Contoh
|
1. kejadian berulang kali
|
Dari tadi beliau marah-marah terus
|
2. kejadian berintensitas
|
Mereka berlari-lari di
halaman sekolah
|
3. berbalasan
|
Sikut- menyikut sesama mereka sudah biasa
|
4. dilakukan tanpa tujuan dasar
|
Ayo kita jalan-jalan sebentar
|
5. hal tindakan
|
Menerima pekerjaan ketik-mengetik
|
6. begitu
|
Rupanya dia lapar sekali, pulang-pulang
minta makan
|
7)
Reduplikasi Dasar Ajektifa
Ajektiva sebagai bentuk dasar dalam
proses reduplikasi dapat berupa akar seperti marah dan tinggi.
Reduplikasi pada dasar ajektiva dapat menghasilkan makna gramatikal:
1. Banyak yang dasar, rumah di daerah itu bagus-bagus.
2. Se dasar mungkin, bukalah jendela itu lebar-lebar.
3. Hanya yang dasar kumpulkan buah itu yang besar-besar saja.
4. Sedikit bersifat dasar warna bajunya putih kehijau-hijauan.
5. Meskipun dasar kecil-kecil berani dia melawan preman itu.
6. Sama dasar dengan nyamuk di situ segede-gede lalat hijau.
7. Intensitas janganlah kamu melemah-lemahkan semangat dia. (Abdul Chair, 2008:197)
1. Banyak yang dasar, rumah di daerah itu bagus-bagus.
2. Se dasar mungkin, bukalah jendela itu lebar-lebar.
3. Hanya yang dasar kumpulkan buah itu yang besar-besar saja.
4. Sedikit bersifat dasar warna bajunya putih kehijau-hijauan.
5. Meskipun dasar kecil-kecil berani dia melawan preman itu.
6. Sama dasar dengan nyamuk di situ segede-gede lalat hijau.
7. Intensitas janganlah kamu melemah-lemahkan semangat dia. (Abdul Chair, 2008:197)
8)
Reduplikasi Dasar Kelas Tertutup
Yang termasuk kelas tertutup adalah
kata-kata yang termasuk dalam kelas adverbial, pronominal, numeralia,
konjungsi, artikulasi, dan interjeksi. Namun, makna-makna dari proses tersebut
sukar dikaidahkan. Oleh karena jumlahnya terbatas.
1. Negasi (bukan dan tidak), contoh: di sini kamu jangan bicara
yang tidak-tidak.
2. Larangan (jangan), contoh: mari kita segera pulang, jangan- jangan ayah sudah pulang.
3. Kala (sudah/telah), contoh: kerjanya hanya mengumpulkan harta seakan-akan dia bisa hidup selamanya.
4. Keharusan (barangkali/mungkin), contoh: mari kita singgah ke rumah beliau,kali-kali saja beliau di rumah.
5. Jumlah (banyak,sedikit), contoh: beri dia minum sedikit-sedikit
6. Taraf (sangat, paling), contoh: harganya paling-paling seribu Rp.
7. Frekuensi (lagi,sekali),contoh: lagi-lagi dia yang tidak hadir.
8. Tanya (apa,siapa),contoh: belum apa-apa dia sudah menangis.
2. Larangan (jangan), contoh: mari kita segera pulang, jangan- jangan ayah sudah pulang.
3. Kala (sudah/telah), contoh: kerjanya hanya mengumpulkan harta seakan-akan dia bisa hidup selamanya.
4. Keharusan (barangkali/mungkin), contoh: mari kita singgah ke rumah beliau,kali-kali saja beliau di rumah.
5. Jumlah (banyak,sedikit), contoh: beri dia minum sedikit-sedikit
6. Taraf (sangat, paling), contoh: harganya paling-paling seribu Rp.
7. Frekuensi (lagi,sekali),contoh: lagi-lagi dia yang tidak hadir.
8. Tanya (apa,siapa),contoh: belum apa-apa dia sudah menangis.
9) Reduplikasi Dasar Pronomina
Persona (saya dan aku), contoh: kalau ada masalah saya-saya juga yang diminta tolong.
Demonstratifa (ini,itu), contoh: mengapa yang ini-ini saja yang kamu tuntut.
Persona (saya dan aku), contoh: kalau ada masalah saya-saya juga yang diminta tolong.
Demonstratifa (ini,itu), contoh: mengapa yang ini-ini saja yang kamu tuntut.
10) Reduplikasi
Dasar Numeralia
Kosakata numeralia yang terlibat dalam proses
reduplikasi adalah nama-nama bilangan bulat satu,dua,tiga…seribu. Juga
bilangan seperti sepertiga, setengah dsb.
contoh: anak-anak itu dibariskan dua-dua, mereka di beri uang seratus-seratus.
contoh: anak-anak itu dibariskan dua-dua, mereka di beri uang seratus-seratus.
11) Reduplikasi Dasar Konjungsi
1. Koordinatif, adalah dan yang menyatakan ‘gabungan’;serta yang menyatakan ‘kesertaan’; tetapi, namun dan melainkan yang menyatakan ‘kebalikan’; bahkan dan malah (an) yang menyatakan ‘penguatan’;kemudian, setelah, sesudah, dan lalu yang menyatakan hubungan waktu.
2. Subordinatif, adalah kalau,jika, andai,menyatakan ‘persyaratan’. Contoh: mari kita ke kebun,kalau-kalau ada durian jatuh. (Abdul Chair.2008: 206)
1. Koordinatif, adalah dan yang menyatakan ‘gabungan’;serta yang menyatakan ‘kesertaan’; tetapi, namun dan melainkan yang menyatakan ‘kebalikan’; bahkan dan malah (an) yang menyatakan ‘penguatan’;kemudian, setelah, sesudah, dan lalu yang menyatakan hubungan waktu.
2. Subordinatif, adalah kalau,jika, andai,menyatakan ‘persyaratan’. Contoh: mari kita ke kebun,kalau-kalau ada durian jatuh. (Abdul Chair.2008: 206)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar