Nama : M Sirojul Munir
NIM : 156036
Kelas : 2015 a PBSI
KOMPOSISI
(Menurut,
Abdul Chaer, 2008:209) Komposisi adalah gabungan sebuah kata dengan kata lain
untuk membentuk sebuah makna baru. Banyak arti dalam menyatakan maksud dari
komposisi, ada yang mengatakan komposisi ialah proses pembentukan kata majemuk
atau kompositum. Kata majemuk ialah gabungan kata yang telah bersenyawa atau
membentuk satu kesatuan dan menimbulkan makna baru.
CONTOH
= DASAR “merah” terbentuk KATA “merah jambu, merah darah dll”.
1. Aspek Semantik Komposisi
(Abdul
Chaer, 2008:212) Tujuan utama membentuk komposisi adalah untuk menampung
konsep-konsep yang ada dalam kehidupan kita tetapi belum ada wadahnya dalam
bentuk sebuah kata. Macam komposisi :
a) menampung konsep yang sederajat. Berarti
menampung konsep kata yang sifatnya sama, maka di antara kata bisa disisipi
kata “dan”,”atau”.
contoh “naik turun, maju mundur, besar kecil”.
b) menampung konsep yang tidak sederajat. Kata
pertama merupakan unsur utama, kata kedua unsur penjelas.
Contoh
“soto ceker, truk gandeng, tape ketan”.
c) komposisi yang dapat menghasilkan istilah
serta memiliki makna yang pasti.
Contoh
= Istilah “Olahraga, makanan, kedokteran dll”
d) komposisi pembentuk idiom, yaitu
penggabungan dasar dengan dasar yang menghasilkan makna indiomatik, yaitu makna
yang tidak dapat diprediksi secara leksikal maupun gramatik.
Missal:penggabungan meja dengan dasar hijau yang menghasilkan
komposisi meja hijau dengan makna “pengadilan”.
Contoh
komposisi idiomatic = memeras keringat ‘bekerja keras’, beratap seng
‘sudah tua’.
e) komposisi yang menghasilkan nama, baik untuk
nama jalan, instansi, mall dll. Mengacu pada wujudnya di dunia nyata.
“ Simpangan Depok, Station Gambir dll”.
1.2 Komposisi Nominal
Komposisi yang pada satuan klausa berkategori
nomina.
Contoh: kakek
nenek, baju baru.
Komposisi
nomina dapat dibentuk dari dasar:
- N + N = kakek nenek
- N + V = meja makan, ruang tunggu
- A + N = bukan uang, banyak buaya. (Abdul Chaer, 2008:216)
- N + N = kakek nenek
- N + V = meja makan, ruang tunggu
- A + N = bukan uang, banyak buaya. (Abdul Chaer, 2008:216)
1.2.1 Komposisi Nominal Bermakna
Gramatikal
(Menurut, Abdul Chaer, 2008: 217) Makna gramatikal adalah makna yang muncul dalam proses
penggabungan dasar dengan dasar dalam pembentukan sebuah komposisi. Makna
gramatikal yang muncul dalam proses pembentukan komposisi nominal, antara lain
adalah makana yang meyatakan:
a) ‘gabungan biasa’, sehingga di antara kedua unsurnya
dapat disisipkan kata dan.
b) ‘bagian’ , sehingga di antara kedua unsurnya dapat
disisipkan kata dari.
c) ‘kepunyaan atau pemiliki’. Sehingga di antara kedua
unsurnya dapat disisipkan kata milik.
d) ‘asal bahan’, sehingga di antara kedua unsurnya
dapat disisipkan kata terbuat dari.
e) ‘asal tempat’, sehingga di antara kedua unsurnya
dapat disisipkan kata berasal dari.
f) ‘bercampur atau di campur dengan’ , sehingga di
antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata bercampur.
g) ‘hasil buatan’ , sehingga di antara kedua unsurnya
dapat disisipkan kata buatan.
h) ‘tempat melakukan sesuatu’, sehingga diantara keduanya dapat disisipkan kata
tempat.
1.2.2 Komposisi Nominal Bermakna
Idiomatik
Ada
sejumlah komposisi nominal memliki makna idiomatic, berupa idiom penuh maupun
berupa idiom sebagian. Yang berupa idiom penuh artinya, seluruh komposisi itu
memiliki makna yang tidak dapat diprediksi secara leksikal maupun gramatikal.
Misalnya:
- Orang tua, dalam
arti ‘ayah ibu’
- Kambing hitam,
dalam arti ‘orang yang dipersalahkan dalam perkara’
- Kumis kucing,
dalam arti ‘sejenis tanaman obat’
- Meja hijau, dalam arti ‘pengadilan’
- Buah bibir,
dalam arti ‘bahan pembicaraan orang ramai’
- Daun muda, dalam
arti ‘wanita remaja’
1.2.3 Komposisi Nominal Metaforis
Ada sejumlah komposisi
nominal yang salah satu unsurnya digunakan secara metaforis yakni dengan
mengambil salah satu komponen makna yang dimiliki oleh unsur tersebut.
Umpamanya unsur kaki pada komposisi kaki gunung diberi makna metaforis dari
komponen makna kaki, yaitu (+ terletak pada bagian bawah). Sedangkan pada
komposisi kaki meja diberi makna
metaforis dari komponen makna kaki
(+penunjang berdirinya tubuh).
Contoh komposisi nominal metaforis lainnya adalah :
- Catatan kaki
- Kepala surat
- Kepala paku
1.2.4 Komposisi Nominal Nama dan
Istilah
Ada
sejumlah komposisi nominal yang berupa nama atau istilah sebagai nama atau
istilah komposisi ini tidak bermakna gramatikal ,tidak bermakna idiomatic, juga
bermakna metaforis. Beberapa dan istilah diberikan sebagai contoh di bawah ini:
Nama Istilah
Hotel Indonesia Buku
Ajar
IKIP Jakarta Lepas
Landas
Jalan Jagorawi Anak
Angkat
1.2.5 Komposisi Nominal dengan
Adverbia
Ada sejumlah komposisi
nominal yang bentuk dari kelas adverbia dan kelas nominal. Makna komposisi
jenis ini di tentukan oleh makna “leksikal” dari kata adverbial itu. Adverbial
yang mendampingi nomina adalah, adverbial yang menyatakan negasi, yaitu bukan,
tiada, tanpa; dan adverbial yang menyatakan jumlah, yaitu beberapa, banyak,
sedikit, sejumlah, jarang, kurang. Berikut diberikan sejumlah contoh:
- Bukan anjing
- Tiada air
- Tanpa uang
1.3 Komposisi Verbal
(Abdul Chaer, 2008: 225) Yang dimaksud dengan komposisi verbal adalah komposisi
yang pada satuan klausa berkategori verbal. Misalnya komposisi menyanyi menari
dan dating mengahadap pada kedua kalimat berikut:
- Mereka menyanyi menari sepanjang malam
- Dia dating
mengahadap kepala sekolah
Sebagai pengisi
fungsi predikat komposisi menyanyi menari dan dating menghadap berkategori
verba.
Komposisi verbal dapat dibentuk dari dasar:
a) V + V, seperti menyanyi menari, dating menghadap, duduk
termenung, dan lari bersembunyi.
b) V + N, seperti gigit jari dan membanting tulang.
c) V + Ajek, seperti lompat tinggi, lari cepat, dan berkata
keras.
d) Adver + V, seperti sudah makan, tidak datang.
1.3.1
Komposisi Verbal Bermakna
Gramatikal
Proses pembentukan komposisi verbal muncul beberapa
makna gramatikal, anatara lain adalah makna yang menyatakan:
a) ‘gabungan biasa’, sehingga di anatra kedua unsurnya
dapat disispkan kata dan.
b) ‘gabungan mempertentangkan’, sehingga di antara
kedua unsurnya dapat disisipkan kata atau.
c) ‘sambil’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat
disisipkan kata sambil.
d) ‘lalu’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat
disisipkan kata lalu.
e) ‘untuk’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat di
sisipkan kata untuk.
f) ‘dengan’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat
di sisipkan kata dengan.
g) ‘secara’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat
disisipkan kata secara.
1.3.2 Komposisi Verbal Bermakna
Idiomatikal
Ada sejumlah komposisi
verbal yang bermakna idiomatical, yaitu makna yang tidak dapat ditelusuri atau
diprediksi baik secra leksikal maupun gramatikal. Misalnya makan garam dalam arti ‘pengalaman’, makan kerawat dalam arti ‘sangat miskin’, gigit jari dalam arti ‘tidak mendapatkan apa-apa’.
Berkenaan
dengan konstruksi predikat + objek ini, maka makna verba yang menjadi predikat
itu sangat bergantung pada nomina, sebagai objek yang mengikutinya. Sebagai contoh
kita ambil verba makan, mengambil dan menjual. Pada daftar a) ketiga verba itu
bermakna gramatikal, pada daftar b) bermakna idiomatical dan daftar c)
bermakna polisemi.
Bermakna gramatikal
|
Bermakna idiomatik
|
Bermakna polisemi
|
makan tempe
makan tahu
makan kacang
mengambil uang
mengambil buku
menjual sepeda
|
makan hati
makan kerawat
mengambil hati
menjual aksi
menjual diri
|
makan ongkos
makan waktu
menjual paksa
menjual semua
|
1.3.3 Komposisi Verbal dengan
Adverbia
Verba sebagai pengisi
fungsi predikat dalam sebuah klausa seringkali didampingi oleh sebuah adverbial
atau lebih. Adverbia pedamping adalah:
a)
adverbia negasi: tidak, tak tanpa.
b)
adverbia kala: sudah, sedang, tengah lagi, akan.
c)
adverbia keselesaian: sudah , sedang , tengah, belum.
d)
adverbia aspectual: boleh wajib, harus, dapat, ingin , mau.
e)
adverbial frekuensi : sering , jarang, pernah, acapkali.
f)
adverbial kemungkinan: mungkin, pasti, barang kali, boleh jadi.
1.4 Komposisi Ajektival
(Abdul Chaer, 2008: 231) Yang dimaksud dengan komposisi ajektival adalah
komposisi yang pada satuan kalusa, berkatagori ajektiva. Misalnya komposisi cantik molek dan kaya miskin dalam klausa berikut:
- Gadis yang cantik molek itu duduk termenung.
- Kaya miskin di hadapan Allah sama saja.
Komposisi ajektifal dapat dibentuk dari dasar:
a) ajektifa + ajektifa, seperti tua muda, besar kecil.
b) ajektifa + nomina, seperti merah darah, keras hati.
c) ajektifa + verba, seperti takut pulang , malu
bertanya.
d) adverbial + ajektifa, seperti tidak berani, sangat
indah.
1.4.1 Komposisi Ajektival Bermakna Gramatikal
Dalam proses pembentukannya muncul sejumlah makna
gramatikal , anatara lain, adalah makna yang menyatakan:
a) ‘gabungan biasa’, sehingga di antara kedua unsurnya
dapat disisipkan kata dan.
b) ‘alternatif atau pilihan’, sehingga di antara kedua
unsurnya dapat disisipkan kata atau.
c) ‘seperti’ , sehingga di antara kedua unsurnya dapat
disisipkan kata seperti.
d) ‘serba’, makna gramatikal ini dapat diperoleh
apabila kedua unsurnya berupa dasar yang sama dan memiliki komponen makna yang sama.
e) ‘untuk’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat
disisipkan kata untuk.
f) ‘kalau’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat
disisipkan kata kalau.
1.4.2 Komposisi Ajektival bermakna Idiomatikal
Ada sejumlah komposisi
ajektival bermakna idiomatical, yakni makna yang tidak dapat diprediksi secara
leksikal maupun gramatikal. Misalnya panjang usus dalam arti sabar, tinggi hati
dalam arti angkuh.
1.4.3 Komposisi Ajektival dengan Adverbial
Hanya ada dua macam adverbial yang mendampingi
ajektiva untuk mebentuk komposisi ajektival, yaitu:
a)
Adverbial negasi: tidak.
b)
Adverbia derajat: agak, sama, lebih, kurang, sangat, amat, sekali.
Betway Casino Site | Play & Win - LuckyClub
BalasHapusGet up to £100 in welcome bonuses and £10 in free bets at Betway Casino. luckyclub Get up to £100 in welcome bonuses and play & win when you join now!